A. Konsep Ketenagakerjaan
a. Tenaga Kerja
- Tenaga kerja merupakan penduduk yang ada dalam batas usia kerja dan
mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
- Angkatan kerja menurut UU No.20 Tahun 1999 Pasal 2 Ayat 2 adalah
penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja atau mempunyai
pekerjaan, namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.
- Sedangkan, bukan angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja
yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan. dan tidak sedang mencari
pekerjaan (pelajar, mahasiswa, ibu-ibu rumah tangga) serta menerima
pendapatan, tetapi bukan merupakan imbalan langsung atas suatu kegiatan
produktif (pensiunan, veteran perang, dan penderita cacat yang menerima
santunan).
b. Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja merupakan suatu keadaan yang menggambarkan tersedianya lapangan kerja bagi para pencari kerja.
B. Pengangguran
Pengangguran adalah
orang yang tidak mendapat kesempatan bekerja, tetapi sedang mencari
pekerjaan atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak
mungkin memperoleh pekerjaan.
a. Jenis-jenis Pengangguran
1.Pengangguran struktural
Pengangguran
struktural adalah pengangguran sementara yang terjadi karena perubahan
struktur ekonomi yang berasal dari beberapa faktor, seperti perubahan
teknologi atau adanya perubahan komposisi angkatan kerja. Contoh:
perubahan sistem ekonomi dari agraris menjadi industri.
2.Pengangguran konjungtural/siklikal
Pengangguran
konjungtural adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan dalam
struktur atau komposisi perekonomian. Contoh: seseorang yang terkena PHK
dari suatu perusahaan karena kondisi ekonomi yang tidak stabil
(inflasi).
3.Pengangguran friksional
Pengangguran yang
terjadi karena kesulitan temporer/sementara dalam mempertemukan pencari
kerja dan kesempatan kerja yang tersedia akibat terbatasnya informasi
kerja atau ada informasi kerja, tetapi tidak dapat tersampaikan pada
pencari kerja.
4.Pengangguran teknologi
Pengangguran yang
disebabkan oleh penggunaan mesin dan kemajuan teknologi. Hal ini terjadi
ketika mesin menggantikan peran manusia.
5.Pengangguran musiman
Pengangguran yang terjadi karena adanya perubahan musim yang memaksa tenaga kerja tidak bisa bekerja.
6.Pengangguran voluntary
Pengangguran yang
terjadi karena seseorang merasa masih mampu bekerja, tetapi secara
sukarela tidak mau bekerja dengan alasan sudah mampu dan berkecukupan.
b. Dampak Pengangguran terhadap Pembangunan Ekonomi
1.Rendahnya pendapatan nasional.
2.Rendahnya tingkat kemakmuran nasional.
3.Rendahnya tingkat akumulasi modal.
4.Rendahnya pertumbuhan ekonomi.
5.Rendahnya kualitas hidup.
6.Meningkatnya tindak kriminal.
7. Rendahnya stabilitas nasional.
c. Cara mengatasi Pengangguran
1.Mendirikan industri yang sifatnya padat karya.
2.Memberikan latihan keterampilan/keahlian pada tenaga kerja.
3.Mengadakan mutasi pekerja.
4.Meningkatkan mobilitas modal.
5.Mengirimkan tenaga kerja berprestasi ke luar negeri.
6.Meningkatkan daya beli masyarakat.
7.Memberikan kemudahan untuk kredit UKM atau modal kerja.
8.Memberikan kemudahan kepada investor untuk mendirikan industri baru.
9. Membina sektor-sektor industri kecil agar dapat menciptakan lapangan kerja.
C. Dampak Pengangguran
Dilihat dari segi ekonomi, pengangguran memiliki dampak sebagai
berikut.
a. Pengangguran secara tidak langsung
berkaitan dengan
pendapatan nasional. Tingginya jumlah pengangguran
akan menyebabkan turunnya
produk domestik
bruto (PDB) sehingga pendapatan nasional pun akan mengalami
penurunan.
b. Pengangguran akan menghambat investasi, karena jumlah tabungan masyarakat ikut menurun.
c. Pengangguran akan menimbulkan menurunnya daya beli masyarakat sehingga akan mengakibatkan kelesuan dalam berusaha.
Ditinjau dari segi sosial, pengangguran dapat menimbulkan dampak yang tidak kecil di antaranya:
a. perasaan rendah diri;
b. gangguan keamanan
dalam masyarakat sehingga biaya sosial menjadi meningkat.
Adanya pengangguran merupakan
beban sosial, yang akan ditanggung bukan saja bagi penganggur tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan, di antaranya sebagai
berikut.
a. Pencari kerja
Semakin lama seseorang tidak bekerja, semakin
berat beban sosial yang ditanggung. Di samping itu, pencari kerja mengeluarkan beban tambahan selama proses mencari
lowongan pekerjaan.
b. Perusahaan
Semakin lama waktu tenaga kerja yang tidak termanfaatkan, semakin besar
rencana produksi yang tidak terealisasi dan merupakan kerugian bagi perusahaan.
c. Pemerintah
Semakin banyak jumlah penduduk
tidak bekerja, akan memengaruhi tingkat pendapatan nasional
dan konsumen.
D. Cara-Cara Mengatasi Pengangguran
1. Cara mengatasi Pengangguran Siklis
Pengangguran siklis adalah pengagguran yang diakibatkan oleh menurunya
kegiatan perekonomian karena resesi. Penurunan kegiatan perekonomian
umumnya dimulai dengan melemahnya permintaan akan barang. Akibat
penurunan permintaan, produksi barang juga akan berkurang. Dampak
pengurangan produksi adalah terjadinya penurunan investasi.
Untuk mengatasi pengangguran siklis diperlukan beberapa langkah-langkah
antara lain peningkatan daya belu masyarakat. Pemerintah harus membuka
proyek yang bersifat umum, seperti membangun jalan, jembatan, irigasi,
dan kegiatan lainnya. Cara lain adalah dengan mengarahkan permintaan
masyarakat untuk membeli barang dan jasa, serta memperluas pasar barang
dan jasa.
2. Cara mengatasi pengangguran struktural
pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan perubahan
struktur ekonomi, misalnya dari ekonomi yang bersifat agraris bergeser
ke ekonomi industri. Pergeseran ini lebih menitikberatkan penyesuaian
karakter dan budaya pekerja sektor industri. Untuk mengatasi
pengangguran struktural diperlukan berbagai langkah seperti pengadaan
pendidikan dan pelatihan sebagai langkah seperti pengadaan pendidikan
dan pelatihan sebafai persiapan untuk berkarir pada pekerjaan yang baru,
memindahkan tenaga kerja dari tempat yang tidak membutuhkan ke tempat
yang membutuhkan, meningkatkan mobilitas tenaga kerja dan modal yang
ada, dan mendirikan industri yang bersidat padat karya, sehingga mampu
menampung tenaga kerja yang menganggur.
3. Cara mengatasi pengangguran friksional
Pada dasarnya, pengangguran friksional tidak dapat dihilangkan sama
sekali dan hanya dapat dikurangi. Cara mengatasi pengangguran friksional
adalah mengusahakan informasi yang lengkap tentang permintaan dan
penawaran tenaga kerja, sehingga proses pelamaran, seleksi, dan
pengambilan keputusan menerima atau tidak berlangsung lebih cepat. Cara
lain adalah menyusun rencana penggunanaan tenaga kerja sebaik mungkin.
4. Cara mengatasi pengangguran musiman
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi pada musim-musim
tertentu, seperti petani yang menganggur setelah musim tanam.
Pengangguran seperti ini dapat diatasi dengan pemberian informasi yang
jelas tentang adanya lowongan kerja pada bidang lain dan melatih seorang
agar memiliki keterampilan untuk dapat bekerja pada "masa menunggu"
musim tertentu.
---------------------->(Sumber) <-------------------------------------------